Masih 21w kakiku sudah bengkak, dan kalau di tekan terasa sakit. Worry ? Pastilah !
Ada yang bilang karena konsumsi garam berlebihan, padahal aku bukan pencinta asin loh. Selama hamil juga ga ngidam yang asin-asin, malah cenderung ga suka.
Ya akhirnya konsultasi ke dokter spesialis kandungan yang biasa aku kunjungi tiap bulan. Menurut dr. Indra Munthe. SpOG dokter kandunganku, bengkak yang terjadi pada kaki ku itu dikarenakan kurang pergerakan, masuk akal menurutku. Start dari jam 8.30 wib-17.30 wib, aku kerja di depan monitor dan hanya duduk. Paling sesekali berjalan untuk ke kamar kecil dan makan siang.
Menurut artikel yang pernah ku baca, bengkak pada kaki akan bertambah buruk di sore hari atau ketika udara panas. Penyebabnya, selama hamil, tubuh ibu memproduksi dan menahan banyak sekali cairan. Kira-kira 30% lebih banyak dari biasanya. Juga, rahim terus membesar, sehingga akan menekan pembuluh darah balik di kaki –khususnya di trimester ke-3 kehamilan. Sehingga kembalinya darah ke jantung terganggu, dan akan lebih banyak lagi cairan yang ‘menimbun’ di kaki.
Untuk mengatasi gangguan ini:
• Ketika duduk, sesering mungkin naikkan kaki (bila mungkin, lebih tinggi dari jantung), serta jangan sekali-kali menyilangkan kaki.
• Jangan berdiri terlalu lama atau duduk dengan telapak kaki menyentuh lantai.
• Tidurlah miring ke kiri (pembuluh darah balik berada di kanan tubuh sehingga posisi ini bisa mengurangi tekanan). Saat telentang, ganjallah kaki dengan setumpuk bantal.
• Berenang atau berjalanlah dalam kolam renang. Ternyata, daya apung dari air bisa membantu ’mengangkat’ bayi dari panggul.
Sebagai tambahan pengetahuan tentang jumlah Gula & Garam yang di konsumsi ibu hamil, aku juga tambahkan kutipan artikel dari m.klikdokter.com
Konsumsi gula yang berlebihan dapat menyebabkan permasalahan bagi ibu dan bayi. Gula akan diserap dan menuju ke sirkulasi darah. Untuk menyeimbangkan kadar gula dalam darah, pankreas akan menghasilkan hormon insulin. Bila kadar gula darah terlalu tinggi, maka pankreas akan mengalami kesulitan karena harus bekerja keras menyeimbangkan kadar gula darah. Jika keadaan ini terus berlarut, dapat berujung menjadi penyakit diabetes gestasional atau diabetes dalam kehamilan. Selain itu konsumsi gula yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan berat badan yang secara tidak langsung dapat menyebabkan bayi berukuran besar/makrosomia. Bayi besar nantinya dapat menyebabkan komplikasi dalam persalinan dan meningkatkan kejadian obesitas pada masa kanak-kanak.
Sedangkan mengkonsumsi garam berlebih dapat terjadi preeklamsia pada ibu hamil. Preeklamsia yaitu keadaan keracunan pada ibu hamil yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah dan kadar protein pada urin, dan ditandai dengan adanya bengkak/edema pada kaki dan tangan. Sehingga dikatakan dengan membatasi garam dapat mencegah preeklamsia. Tetapi preeklamsia tidak semata-mata disebabkan karena konsumsi garam yang berlebihan, preeklamsia termasuk penyakit yang memiliki faktor-faktor penyebab lainnya.
Konsumsi garam yang tinggi terlepas dari kehamilan, dapat meningkatkan tekanan darah yang kemudian dapat menyebabkan permasalahan pada jantung. Maka dari itu, pembatasan asupan garam harus diperhatikan paling tidak sekitar 1 sendok teh/hari. Ingat bahwa junk foods dan makanan restoran umumnya mengandung kadar garam yang tinggi. Akan lebih baik, jika Anda mengkonsumsi makanan yang dimasak sendiri di rumah sehingga kadar garam yang di dalamnya dapat diketahui.
Ada yang bilang karena konsumsi garam berlebihan, padahal aku bukan pencinta asin loh. Selama hamil juga ga ngidam yang asin-asin, malah cenderung ga suka.
Ya akhirnya konsultasi ke dokter spesialis kandungan yang biasa aku kunjungi tiap bulan. Menurut dr. Indra Munthe. SpOG dokter kandunganku, bengkak yang terjadi pada kaki ku itu dikarenakan kurang pergerakan, masuk akal menurutku. Start dari jam 8.30 wib-17.30 wib, aku kerja di depan monitor dan hanya duduk. Paling sesekali berjalan untuk ke kamar kecil dan makan siang.
Menurut artikel yang pernah ku baca, bengkak pada kaki akan bertambah buruk di sore hari atau ketika udara panas. Penyebabnya, selama hamil, tubuh ibu memproduksi dan menahan banyak sekali cairan. Kira-kira 30% lebih banyak dari biasanya. Juga, rahim terus membesar, sehingga akan menekan pembuluh darah balik di kaki –khususnya di trimester ke-3 kehamilan. Sehingga kembalinya darah ke jantung terganggu, dan akan lebih banyak lagi cairan yang ‘menimbun’ di kaki.
Untuk mengatasi gangguan ini:
• Ketika duduk, sesering mungkin naikkan kaki (bila mungkin, lebih tinggi dari jantung), serta jangan sekali-kali menyilangkan kaki.
• Jangan berdiri terlalu lama atau duduk dengan telapak kaki menyentuh lantai.
• Tidurlah miring ke kiri (pembuluh darah balik berada di kanan tubuh sehingga posisi ini bisa mengurangi tekanan). Saat telentang, ganjallah kaki dengan setumpuk bantal.
• Berenang atau berjalanlah dalam kolam renang. Ternyata, daya apung dari air bisa membantu ’mengangkat’ bayi dari panggul.
Sebagai tambahan pengetahuan tentang jumlah Gula & Garam yang di konsumsi ibu hamil, aku juga tambahkan kutipan artikel dari m.klikdokter.com
Konsumsi gula yang berlebihan dapat menyebabkan permasalahan bagi ibu dan bayi. Gula akan diserap dan menuju ke sirkulasi darah. Untuk menyeimbangkan kadar gula dalam darah, pankreas akan menghasilkan hormon insulin. Bila kadar gula darah terlalu tinggi, maka pankreas akan mengalami kesulitan karena harus bekerja keras menyeimbangkan kadar gula darah. Jika keadaan ini terus berlarut, dapat berujung menjadi penyakit diabetes gestasional atau diabetes dalam kehamilan. Selain itu konsumsi gula yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan berat badan yang secara tidak langsung dapat menyebabkan bayi berukuran besar/makrosomia. Bayi besar nantinya dapat menyebabkan komplikasi dalam persalinan dan meningkatkan kejadian obesitas pada masa kanak-kanak.
Sedangkan mengkonsumsi garam berlebih dapat terjadi preeklamsia pada ibu hamil. Preeklamsia yaitu keadaan keracunan pada ibu hamil yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah dan kadar protein pada urin, dan ditandai dengan adanya bengkak/edema pada kaki dan tangan. Sehingga dikatakan dengan membatasi garam dapat mencegah preeklamsia. Tetapi preeklamsia tidak semata-mata disebabkan karena konsumsi garam yang berlebihan, preeklamsia termasuk penyakit yang memiliki faktor-faktor penyebab lainnya.
Konsumsi garam yang tinggi terlepas dari kehamilan, dapat meningkatkan tekanan darah yang kemudian dapat menyebabkan permasalahan pada jantung. Maka dari itu, pembatasan asupan garam harus diperhatikan paling tidak sekitar 1 sendok teh/hari. Ingat bahwa junk foods dan makanan restoran umumnya mengandung kadar garam yang tinggi. Akan lebih baik, jika Anda mengkonsumsi makanan yang dimasak sendiri di rumah sehingga kadar garam yang di dalamnya dapat diketahui.